Kenaikan harga minyak selama dekade terakhir telah menimbulkan banyak kekhawatiran, terutama bagi para pedagang dan pemerintah, tentang keprihatinan masyarakat internasional. Bagaimana tidak Ketidakpastian harga minyak, ditambah dengan permintaan minyak yang terus meningkat, menimbulkan pertanyaan apakah masih ada negara dengan cadangan minyak yang dapat memenuhi permintaan pasar. Saat ini, ini adalah 10 negara penghasil minyak terbanyak di dunia.
Distributor Minyak Terbesar Di Dunia
Salah satu negara dengan cadangan minyak terbesar dunia adalah Amerika Serikat. Sebelum dianggap sebagai produsen minyak, Amerika Serikat adalah distributor minyak terbesar di dunia. Namun, pada awal 2016, Amerika Serikat memiliki bentuk eksplorasi minyak baru yang disebut Fracking. Fracking merupakan metode penggalian sumur dengan cara menuangkan fluida bertekanan ke dalam suatu struktur batuan, dimana gas dan minyak disimpan dalam jumlah yang banyak. Tujuannya untuk mempercepat aliran gas dan minyak.
Dari sudut pandang Amerika, ini merupakan keuntungan yang sangat besar, karena negara yang pernah menjadi importir minyak terbesar mungkin saja memiliki energinya sendiri. Beberapa negara bagian AS lebih suka menggunakan teknik Fracking ini, terlepas dari berbagai dampaknya terhadap lingkungan. Akibatnya biaya produksi shale oil jauh lebih tinggi dari sebelumnya, sehingga jumlah cadangan minyak di Amerika Serikat (AS) semakin meningkat. Saat ini, cadangan minyak AS mencapai 39 miliar rupiah. Mata uang tersebut merupakan yang terbesar sejak tahun 1975. Namun, jumlah tersebut hanya sebagian kecil dari cadangan minyaknya dibandingkan dengan negara penghasil minyak lainnya, seperti Venezuela dan Arab Saudi.
Total Produksi Minyak Dunia
Libya adalah produsen minyak terbesar di Afrika, atau terbesar kesembilan di dunia, dengan total cadangan minyak hampir 48 miliar rupiah. Sebagai negara di Timur Tengah, mata uang ini, yang disepakati oleh beberapa ekonomi, merupakan cadangan kecil. Pengamatan lebih dekat mengungkapkan bahwa pasokan minyak Libya mungkin lebih tinggi dari yang diketahui saat ini.
Hal ini karena penghitungan sumber daya yang terbatas, dan dengan sanksi sebelumnya yang diberlakukan pada perusahaan minyak asing di Libya, dapat mendorong investasi lebih lanjut di wilayah Libya. Kalaupun Rusia kini dikenal sebagai salah satu penghasil minyak terbesar dunia, siapa sangka Rusia pernah mengalami krisis pasca runtuhnya Uni Soviet pada 1980-an. Sejak saat itu, permintaan domestik, peluang ekspor, dan jumlah pengeboran menurun secara signifikan.
Baca Juga : Cara Membuat Bahan Baku Minyak Menjadi Gas Di Indonesia
Produksi Cadangan Minyak Terbesar Rusia
Pemerintah berusaha mati-matian untuk mengatasi krisis, hingga krisis berakhir pada 1997 dengan pulihnya volume produksi Rusia. Rusia kini menjadi salah satu pemimpin di pasar minyak dunia. Produksi minyak yang tinggi menjadikan industri minyak sebagai penggerak terbesar perekonomian Rusia. Menurut beberapa pengamat, cadangan minyak Rusia sebagian besar ditemukan di Siberia bagian timur serta perairan Arktik, dengan total cadangan sekitar 80 miliar rupiah. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Rusia saat ini merupakan produsen minyak terbesar kedelapan di dunia.
Uni Emirat Arab (UEA) adalah federasi tujuh emirat (wilayah yang diperintah oleh emir). Sebagian besar pendapatan negara berasal dari minyak. Dengan total kapasitas penyimpanan sekitar 98 juta rupiah, UEA mendapatkan sebagian besar minyaknya dari 66 juta proyek Zakum. Itu menjadikan wilayah Zakum ladang minyak terbesar ketiga di wilayah UEA. Sejauh ini, Uni Emirat Arab merupakan produsen minyak terbesar ketujuh di dunia dan memiliki cadangan minyak terbesar. Diperkirakan 40% produksi negara itu didasarkan pada produksi migas sejak pertama kali ditemukan pada 1958. Oleh karena itu, UEA dianggap sangat rentan dan membutuhkan gudang yang berbahaya, jika jangkauannya rusak. Dampak harga minyak dunia. Tidak apa-apa