Bagi masyarakat Indonesia, 2012 adalah tahun “keajaiban”. Angka yang sedang dibahas adalah kenaikan harga minyak (BBM). Dalam pemerintahan, bukan hanya rakyat yang harus dihancurkan, tetapi rakyat juga harus direformasi. Namun, ini sebenarnya mengejutkan banyak orang.
Ada begitu banyak jenis yang sulit untuk dikatakan. Salah satunya adalah opini publik bahwa kenaikan harga BBM merupakan langkah ke arah yang benar, yakni langkah di rumah aktor. Adapun rumah pemain, seperti yang disebutkan di atas, “pahlawan” dalam hal ini adalah perwakilan dari pihak lawan. Menurut penduduk setempat, kenaikan harga bahan bakar hanya diperlukan untuk menarik perhatian ke rumah aktor dan mengakhiri citra negatif partai.
Opini publik sederhana dan tidak digeneralisasi. Desas-desus kenaikan harga bahan bakar telah menyebabkan para ahli mempertanyakan kelompok-kelompok tentang perilaku mereka dan penyebabnya.
Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak di Indonesia
Menaikkan harga BBM bukanlah sesuatu yang pernah dilakukan oleh pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam sidang kenegaraan 31 Maret 2012, Presiden sendiri mengakui bahwa pemerintah telah meningkat tiga kali lipat dan menurun tiga kali lipat, dan kenaikan itu tidak dimaksudkan untuk memiskinkan rakyat. Dari perspektif publik, apa yang disampaikan Presiden dalam pertemuan State of Union tersebut merupakan perumpamaan politik yang mencerminkan kepekaan pemerintah dan jajarannya terhadap konsep media relations.
Komentar nyata pemerintah serta ideologi politik yang dirumuskan oleh presiden pada akhirnya memicu kemarahan publik serta demonstrasi massa (30 Maret 2012). sepanjang berbagai bagian jalan raya, di ibukota dan di tempat lain. Di Indonesia. Relawan juga turun ke jalan untuk menunjukkan kesiapan mereka terlepas dari jenis kelamin, kelas dan posisi. Bahkan kaum intelektual dan mahasiswa berkumpul untuk mengungkapkan keinginan rakyat. Kehendak rakyat lelah mengejar kebijakan publik seolah-olah tidak memperhatikan masa depannya, dan membuat janji-janji palsu, selalu lalai memenuhi kewajibannya.
Baca Juga : Mencari Minyak Bumi Di Indonesia Dengan Akurat
Asal mula kenaikan harga BBM
Jika mereka berpihak pada pemerintah, itu karena kenaikan harga minyak. Mereka pikir orang-orang benar-benar memikirkannya, tetapi harga minyak yang lebih tinggi adalah satu-satunya cara untuk menghasilkan uang dan meningkatkan anggaran negara dengan bantuan pemerintah pusat dan lapisan masyarakat yang lebih rendah. Minyak dunia didatangkan dari Indonesia sebagai penyebab terjadinya revolusi berbasis minyak.
Menurut Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, tahun lalu subsidi kesehatan hanya 43,8 triliun, infrastruktur 125,6 triliun, bantuan sosial 70,9 triliun, subsidi minyak dasar. 165,2 juta [2]. Jadi sejarah pemerintah menaikkan harga gas adalah uang yang dikeluarkan pemerintah untuk minyak sendiri terlalu besar, sehingga harus dikurangi di bidang kegiatan lain, seperti pendidikan atau perawatan kesehatan. Sampai saat ini, jumlah bensin belum digunakan. Sampai sekarang, kami tidak menyukai rumput liar dan bertani. Maksud dari pengurangan ini adalah Community Support for Transition (BLMS).
Dampak kenaikan harga minyak pada sektor lain
Tidak dapat dipungkiri bahwa kenaikan harga BBM akan menyebabkan inflasi yang lebih tinggi. Kenaikan harga ini disebabkan karena bensin merupakan moda transportasi dan transportasi utama. Menurut pemerintah, peningkatan 1.500 UZ akan ditingkatkan sebesar 1,7 persen dan subsidi akan dikurangi sebesar Rs 57 miliar.
Komponen utama dari kenaikan harga minyak adalah kenaikan harga bahan makanan yang dibutuhkan untuk pasokan dan produksi. Harga makanan dan minuman bisa naik 5-10%, dengan kenaikan maksimal sekitar 20-30% [3]. Hal ini mempengaruhi daya beli masyarakat, terutama kaum muda yang tidak memiliki uang untuk membeli kebutuhan pokok. Selain pangan, transportasi juga berperan penting dalam menaikkan harga BBM. Menurut pemerintah, harga bensin akan naik menjadi Rs 1.500 crore